
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tidore Kepulauan menembus 52,73 persen pada triwulan tiga tahun 2025. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) memastikan capaian itu menjadi langkah awal menuju target penuh pada akhir tahun.
Kepala Bapenda Kota Tidore Kepulauan, Mansyur, menyebutkan nilai yang telah terealisasi hingga periode Juli–September itu mencapai Rp19,69 miliar. Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil positif yang terus dikawal setiap tahun agar tidak terjadi penurunan target PAD.
“Untuk pajak murni daerah yang telah ditentukan tahun ini senilai Rp24 miliar. Kami terus berupaya memaksimalkan potensi yang ada agar PAD bisa terealisasi sesuai target,” ujarnya, Selasa, 14 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, pendapatan yang telah terealisasi bersumber dari sebelas jenis pajak daerah, di antaranya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2), pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak air bawah tanah, penerangan jalan, reklame, restoran, dan hotel.
“Kami meminta semua pihak untuk terus berkoordinasi dan berkolaborasi dalam upaya mencapai target realisasi PAD tahun ini,” tambahnya.
Selain itu, Mansyur menegaskan bahwa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola retribusi juga harus bekerja lebih maksimal agar target tercapai.
Berdasarkan data Bapenda, Dinas Perhubungan memiliki target Rp3,33 miliar dengan realisasi Rp1,49 miliar. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM menargetkan Rp3,03 miliar namun baru terealisasi Rp1,45 miliar. Sementara itu, Dinas Pariwisata dengan target Rp392,8 juta baru mencapai Rp263,3 juta.
“Kami akan melakukan evaluasi capaian target di tiap triwulan, sehingga grafik realisasi PAD bisa terpantau dan dijaga dengan baik,” jelasnya.
Ia optimistis, pada akhir tahun 2025 realisasi PAD Kota Tidore akan tetap tercapai bahkan berpotensi melampaui target.
“Kami tetap optimis, karena pajak daerah setiap tahun selalu terealisasi bahkan melebihi target,” pungkasnya.
Tulisan: Muajmin Soa Bobo