Komisi III DPRD Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) memastikan bahwa PT Nusa Karya Abadi (NKA) akan segera membangun flyover di kawasan Moronopo. Kepastian ini disampaikan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III dan Dinas Perhubungan (Dishub) Haltim yang digelar di ruang rapat DPRD pada Senin 13 Oktober 2025.

Sekretaris Komisi III DPRD Haltim, Irfan Karim, mengatakan, RDP difokuskan untuk membahas pengawasan analisis dampak lalu lintas (Andalalin) akibat aktivitas angkutan material tambang milik PT NKA yang dinilai semakin padat dan berpotensi merusak jalan umum di kawasan Moronopo.

“Kenapa hanya Dishub yang kami panggil? Karena kami ingin melihat dulu sejauh mana pengawasan mereka terhadap Andalalin PT NKA di Moronopo,” jelas Irfan kepada wartawan, Selasa 14 Oktober 2025.

Dari hasil pemaparan Dishub, diketahui bahwa pengawasan terhadap aktivitas angkutan tambang PT NKA telah dilakukan secara intensif. Petugas Dishub bahkan diterjunkan setiap hari untuk memantau ritase kendaraan yang keluar masuk area tambang.

“Berdasarkan hasil pengawasan, aktivitas angkutan milik PT NKA tergolong sangat tinggi, bahkan dua kali lipat dibandingkan perusahaan tambang lain di Halmahera Timur,” ungkap Irfan.

Ia menilai, tingginya intensitas kendaraan tambang ditambah kondisi topografi Moronopo yang curam serta curah hujan tinggi mempercepat kerusakan jalan. Upaya pembersihan yang dilakukan perusahaan disebut tidak cukup untuk menekan dampak kerusakan tersebut.

Lebih lanjut, Irfan mengungkapkan bahwa pada periode DPRD sebelumnya, sempat ada kesepakatan antara PT ANTAM dan pemerintah daerah untuk membangun jalur baru atau melakukan alih trase guna memisahkan jalur umum dari jalur tambang. Namun, rencana itu gagal karena terkendala perizinan kawasan.

Kini, setelah adanya perubahan struktur pengelolaan di tubuh ANTAM dan sebagian blok tambang dikelola oleh subkontraktor, termasuk PT NKA, upaya pembangunan flyover kembali dimunculkan dan mulai menunjukkan progres nyata.

“NKA sudah menyurat ke Kementerian melalui BPJN di Ternate dan sudah mendapat persetujuan. Saat ini proses tender tengah berlangsung dan ditargetkan rampung pada kuartal IV tahun ini,” terang Irfan.

DPRD bersama Dishub, lanjutnya, berkomitmen untuk terus mengawal proses pembangunan flyover tersebut agar tidak berhenti di tengah jalan seperti rencana alih trase sebelumnya.

“Kadis Perhubungan menyampaikan bahwa pembangunan flyover akan dimulai Januari 2026. Kami akan kawal agar tidak bergeser atau tertunda lagi,” tegas politisi NasDem itu.

Sebagai langkah lanjutan, Komisi III DPRD Haltim akan menggelar RDP lanjutan pada 3 November 2025 dengan menghadirkan pihak-pihak terkait, seperti Dinas PUPR, DLH, dan manajemen PT NKA, guna memastikan kesiapan pelaksanaan proyek tersebut.

“RDP lanjutan ini penting untuk memastikan komitmen semua pihak agar pembangunan flyover berjalan sesuai jadwal dan benar-benar menjadi solusi permanen bagi persoalan lalu lintas di Moronopo,” ujarnya.

Irfan menegaskan, langkah ini merupakan bentuk respon DPRD terhadap keluhan masyarakat terkait rusaknya jalan akibat lalu lintas kendaraan tambang.

“Komisi III berharap, pembangunan flyover ini menjadi solusi jangka panjang agar aktivitas pertambangan tidak lagi mengganggu fasilitas umum dan keselamatan pengguna jalan,” tutupnya.

Penulis: Redaksi

Bagikan: