Pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPRD Halmahera Timur, Irfan Karim, menuai kritik tajam dari publik. Sindiran yang ia lontarkan di media sosial terkait proyek jalan Bicoli–Bim dinilai sebagai bukti lemahnya komunikasi lembaga legislatif dalam menjalankan fungsi pengawasan.

Lewat akun Facebook pribadinya, Irfan menulis kalimat bernada ancaman: “Jangan memancing saya untuk bongkar rahasia jalan lewat program IJD 2025 yang awalnya tidak memasukkan ruas yang ada di Maba Selatan.”

Ungkapan itu sontak memicu spekulasi publik dan mendapat bantahan dari Kadis PUPR Haltim, Revolino Merbas, yang menegaskan proyek IJD direncanakan sesuai aturan.

Namun, alih-alih memperjelas masalah, pernyataan Irfan justru dianggap memperkeruh suasana. Netizen menilai seorang anggota DPRD seharusnya menyelesaikan persoalan melalui mekanisme resmi, bukan dengan pernyataan penuh teka-teki di media sosial.

“Minimal lakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan OPD terkait, jangan bikin publik bingung,” ujar seorang warga.

Bahkan, sindiran itu ikut dibagikan ulang oleh akun Masry Muhammad dengan komentar sinis:

“Asumsinya kalau ruas jalan Bicoli–Bim dikerjakan berarti rahasia tra tabongkar (terbongkar:red).”

Kritik publik kian menguat, menyebut pernyataan politisi senior dua periode itu tidak mencerminkan sikap seorang wakil rakyat. Sebaliknya, langkah tersebut justru menimbulkan kecurigaan adanya kongkalikong antara DPRD dan Pemda.

“Pernyataan itu tidak menyelesaikan masalah, hanya membuat gaduh dan menurunkan kepercayaan masyarakat pada DPRD,” tandas seorang netizen.

Penulis : Redaksi

Bagikan: