
TERNATE – Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial (GAMHAS) menggelar diskusi dalam rangka memperingati hari Kartini di Benteng Oranje, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Rabu 23 April 2025.
Diskusi itu mengusung tema “Perempuan dan Pendidikan di Indonesia” yang dihadiri organisasi Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi Maluku Utara (EW-LMND Malut).
Dalam diskusi membahas seputar, kekerasan seksual, pemerkosaan, pembungkaman ruang demokrasi, pendidikan dan politik perempuan.
Koordinator Ipawani GAMHAS, Julia Buamona mengatakan, hari Kartini adalah momentum penting dalam sejarah gerakan di Indonesia, di mana perlawanan perempuan terhadap kaum penjajah untuk menuntut hak kesetaraan dan kemerdekaan di ruang publik.

“Gerakan di Indonesia era sekarang, bagi kaum perempuan harus menjadikan Kartini sebagai spirit dan semangat perlawan untuk melawan penjajah yang zalim terhadap masyarakat,”katanya.
Aktivis perempuan ini bilang, gerakan feminisme di Maluku Utara harus disuarakan mulai sekarang, sebagai bentuk perlawanan kaum perempuan atas masalah yang terjadi, misalnya penggusuran dan penebangan hutan yang dilakukan industri ekstraktif, karena berdampak buruk terhadap manusia termasuk perempuan.
“Perempuan harus menjadi pelopor yang muda menyuarakan tentang masalah sosial yang terjadi,” tuturnya.
Julia berharap perlawanan kaum perempuan di Maluku Utara harus bersatu dan tidak boleh terpecah bela. Apalagi kasus-kasus yang menjadikan perempuan sebagai korban massif terjadi saat ini.
“Dalam membangun perlawanan tidak boleh menciptakan egosentrisme,” pintanya.
Sementara, Ketua Departemen Perempuan EW-LMND Malut, Riska Rusli menambahkan, peristiwa penting dalam sejarah Indonesia seperti hari Kartini harus dijadikan sebagai semangat untuk melawan oknum-oknum kekerasan seksual di ruang pendidikan maupun sosial.
“Banyak oknum yang melakukan kekerasan seksual di publik maupun dunia pendidikan, harus disuarakan sebagai bentuk protes atas perilaku yang tidak manusiawi dan melanggar etika kemanusiaan,” ucapnya singkat.
Penulis: Muajmin Soa Bobo