_ _ _ _

JAKARTA – Upaya mewujudkan peningkatan mutu layanan kesehatan di daratan Oba Kita Tidore Kepulauan mendapat respons positif dari Direktorat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan (Dijten Nakes), Kementerian Kesehatan RI.

Hal itu terkonfirmasi dari hasil kunjungan kerja (Kuker) Ketua DPRD, Ketua Komisi 3 DPRD, dan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tidore Kepulauan ke Ditjen Nakes di Jakarta, Senin (20/1).

Pertemuan itu membicarakan beberapa hal penting yakni, kebutuhan tenaga dokter, baik Dokter Umum maupun Dokter Gigi, di semua puskesmas khususnya di daratan Oba. Hanya saja, fokus pembahasan mengarah ke tenaga Dokter Internship atau dokter magang yang merupakan program Kemenkes, penambahan wahana, serta program fisik Dana Alokasi Khusus (DAK) terkait Ambulance Laut yang akan ditindaklanjuti ke Layanan Kesehatan (Yankes) Primer dalam waktu dekat.

Dalam paparannya, Ketua DPRD Kota Tidore, Ade Kama, mengurai bahwa sejak 2021 hingga 2023, penempatan dokter internship di Kota Tidore berjumlah sebanyak 12 orang, sedangkan tahun 2024 hanya berjumlah 11 orang, dimana seluruhnya hanya bisa di tempatkan di tiga wahana yang berpusat di pulau Tidore yakni Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas Soasio, dan Puskesmas Tomalou.

Menurutnya, sudah dua tahun terakhir Dinkes mengusulkan penambahan wahana khususnya di 5 puskesmas di daratan Oba, namun hingga kini belum disetujui, sehingga kedatangan pihaknya bermaksud untuk mengkonfirmasi hal tersebut ke Ditjen Nakes secara langsung.

Sebab kata dia, program dokter internship sangat membantu pelayanan kesehatan di Tidore. Begitu juga keterbatasan wahana yang hanya ada tiga, menyebabkan 12 orang tenaga dokter internship yang ada, akhirnya menumpuk di Pulau Tidore.

“Wahana yang tersedia hanya 3 wahana sehingga 12 dokter internship yang ditempatkan di Tidore begitu menumpuk, sehingga kami meminta kiranya ada penambahan wahana di tahun depan agar kemudian dokter-dokter internship bisa juga di tempatkan 2 sampai 3 puskesmas di Oba,” ungkapnya.

“Kebutuhan di daerah kami masih sangat banyak, karena itu suport dari Kemenkes terkhusus Ditjen Nakes sangat kami butuhkan. Apalagi kalau ke depan tipe RSUD Tidore sudah naik status maka kebutuhan tenaga Nakes akan bertambah, dan kami berharap lewat pertemuan ini, permintaan penambahan wahana dokter internship khususnya di puskesmas-pueskesmas di OBA bisa disetujui, sehingga ada pemerataan tenaga dokter internship di wilayah OBA tahun depan,” sambungnya.

Merespons itu, Penanggungjawab Tenaga Kesehatan (Nakes), Zakaria dan Penanggungjawab Dokter Internship, dr. Tiurma Arta Sere, mengatakan bahwa pihaknya selalu berusaha untuk memenuhi kekurangan dan kebutuhan tenaga kesehatan di daerah-daerah.

“Permintaan daerah jika setelah dilakukan penilaian oleh Kemenkes dan layak maka akan ditindaklanjuti segera, misalnya di Puskesmas Lifofa tahun ini kami kirim 1 tenaga dokter gigi ke sana, tapi memang ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh daerah untuk bisa mendapatkan wahana dokter internship,” kata Tiurma.

Ia mengaku, kebutuhan dokter gigi di tiap puskesmas juga bisa dipenuhi pihaknya, asalkan alat dan bahan untuk penambal gigi dapat disediakan.

Karena itu, Zakaria ikut menambahkan bahwa, DPRD harus mendorong anggaran untuk memenuhi standar tersebut.

“Terkait Ambulance laut, sebisa dari sini tindaklanjut ke Yankes Primer, kalau mau programnya bisa ke Direktorat Tata Kelola Pelayanan Kesehatan,” ungkapnya.

Ia bilang, intinya hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dokter lewat pengalamannya sehingga mahir dalam melakukan tindakan-tindakan kesehatan.

“Jadi kami senang sekali dapat kunjungan ketua DPRD dan ketua komisi 3 yang tugas bidang pelayanan kesehatan hari ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, tenaga kesehatan dokter umum yang aktif di Kota Tidore Kepulauan sebanyak 20 orang, dokter gigi hanya 5 dokter, sementara puskesmas yang tersebar di 8 kecamatan sebanyak 10 unit, masih terdapat kekurangan tenaga dokter.

Reporter : Malik

Editor : Andi

Bagikan: