
TERNATE – Fedrasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI) gelar kongres ke-2, Hartati Balasteng dipilih jadi Wakil Ketua FSBPI.
Perempuan berdarah Halmahera ini, dipercayai menjabat Wakil Ketua FSBPI pertama asal Maluku Utara.
Kongres ke-2 yang berlangsung Ballroom KBN Cakung Jakarta Utara, pada tanggal 21-22 Desember 2024 kemarin, mengangkat tema ”Bergerak dan Berjuang Bersama Mewujudkan Keadilan Gender”.

Hartati hadir dalam forum Kongres FSBPI sebagai perwakilan Serikat Buruh Informal dari Kota Ternate, Malut.
Hartati Balasteng menyampaikan rasa terimakasi kepada FSBPI yang telah mempercayai dia menjabat sebagai Wakil Ketua FSBPI.
“Kepemimpinan hanyalah simbol. Selebihnya kita semua bertanggung jawab menjalankan kerja-kerja organisasi yang sudah disepakati dalam kongres,”Ucap Tati saat dikonfirmasi via handpone, Senin 23 Desember 2024.
Alumni Universitas Khairun ini menyebut, dirinya sebagai perempuan kelas pekerja asal Malut, mengajak seluruh buruh di Malut untuk berorganisasi, bersatu dan berjuan bersama.
“Kaum buruh Malut, yang bekerja di perusahaan tambang, pelabuhan, pertokoan, jasa pengiriman, buruh tani dan buruh perikanan. Mari berorganisasi, kita sama-sama perjuangkan kesejahteraan dan kesetaraan,”pintanya.
Waki Ketua FSBPI bilang, di tengah problem buruh saat ini, serikat perlu memberikan sikap tegas kepada perusahan dan Pemerintah Malut. Hal ini penting, agar pemerintah dan pemodal tidak bole sewenang-wenang mengabaikan hak-hak buru.
Ia menyoroti kenaikian PPN 12% ini, saat memberatkan kaum buruh, sehingga dia secara pribadi menolak kebijakan tersebut.
“Dalam kongres, kami menyatakan sikap untuk segera bebaskan Septia dan Tolak Kenaikkan PPN 12%,”pungkasnya.
Septia Dwi Pertiwi, seorang buruh yang didakwa dengan pidana pencemaran nama baik bosnya Jhon LBF.(muh/and)
Reporter : Muhid
Editor : Andi