
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto, meminta agar pemerintah dalam hal ini Menteri Pertanian untuk mengambil langkah menstabilkan harga beras yang naik, di tengah produksi beras meningkat dan stok beras dalam negeri yang mencukupi.
Menurutnya pemerintah perlu melepaskan stok beras yang berada di gudang Perum Bulog yang menyentuh angka 4 juta ton, untuk melakukan stabilisasi harga beras yang secara masif mengalami kenaikan di sejumlah wilayah.
“Pemerintah harus bertindak cepat, menteri pertanian dan Bulog untuk segera melepaskan stok beras yang berada di gudang Bulog, yang memiliki stok sekitar 4 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah, jika ini sebagian dilepas maka harga di pasar bisa stabil,” ucap Panggah Susanto.
Kata dia, fungsi Bulog ke depan memang harus lebih efektif dalam pengamanan stok dan stabilisasi harga dan penyerapan gabah petani, khususnya di saat panen raya.
“Hal itu diupayakan hingga capai stok di Gudang Bulog mencukupi misi tersebut, kalua beras terlalu lama di Gudang juga bakal terjadi penurunan kualitas beras,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panggah mengatakan dirinya mendukung pemerintah untuk bertindak tegas, terkait temuan Kementan dan tim yang melakukan investigasi. Dalam investigasi tersebut menemukan sejumlah penyimpangan atau anomali, di mana terjadi manipulasi standar mutu beras dan berat timbangan yang tidak sesuai dengan ketentuan.
“Pemerintah perlu mengambil tindakan yang tegas, kepada pelaku yang melakukan manipulasi standar dan berat timbangan beras, harus diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, karena hal ini sangat merugikan Masyarakat,” pungkasnya.
Melansir data Badan Pusat Statistik menunjukkan per pecan 1 Juni 2025, jumlah daerah mengalami kenaikan harga beras sebanyak 119 Kabupaten/Kota, dan harganya melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) dan pemerintah telah melakukan investigasi lapangan di 10 Provinsi menemukan adanya ketidaksesuaian produk beras yang dijual ke masyarakat.
Penulis: Redaksi