
TERNATE – Club sepakbola Malut United terus berupaya melengkapi sejumlah fasilitas sesuai regulasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Fasilitas yang menjadi fokus utama adalah pembangunan training ground yang memadai untuk tim kebanggaan Maluku Utara tersebut.
Direktur Teknis Malut United, Asghar Saleh, mengungkapkan, manajemen membutuhkan lahan seluas 2 hingga 3 hektare untuk pembangunan training ground.
“Fasilitas ini akan mencakup lapangan latihan, mes untuk pemain, dan ruang ganti,”ungkap Asghar, Jumat 27 Desember 2024.

Namun, hingga kini lahan representatif di Kota Ternate belum ditemukan oleh Manajemen Malut United.
“Kami sudah meninjau lahan di Ternate Barat, tetapi wilayah itu harus diantisipasi dari risiko erupsi Gunung Gamalama. Abu vulkanik bisa merusak rumput, kecuali ada penjagaan 24 jam untuk melindungi lapangan,” katanya.
Ia bilang, pernah muncul rencana memanfaatkan Lapangan Sulamadaha, tetapi pembahasan dengan warga setempat menemui kendala. Karena ada permintaan warga untuk merekrut anak-anak Sulamadaha di setiap tahun dalam akademi Malut United.
“Namun, kami harus menjaga seleksi berbasis kemampuan, bukan asal-usul,” jelas Asghar.
Adapun opsi penggunaan Lapangan Gambesi terkendala sengketa lahan. Sehingga pihak manajemen tidak bisa ambil resiko dengan status lahan yang belum jelas.
“Kami tidak bisa mengambil risiko membangun di lokasi dengan status hukum belum jelas,” tambahnya.
Asghar sebut, tim saat ini masih berlatih di Stadion Gelora Kie Raha, yang rentan merusak kualitas rumput. Selain itu, para pemain masih diinapkan di hotel setiap kali laga kandang, yang memakan biaya besar dibandingkan penggunaan fasilitas mes sendiri.
Di samping itu, Kendala lainnya adalah ketiadaan fasilitas pendukung seperti rumah sakit dan sekolah berstandar internasional di Kota Ternate. Hal ini mempengaruhi keputusan pemain asing untuk bertahan.
“Salah satu pemain asing berencana memutus kontrak lebih awal karena khawatir tidak ada fasilitas kesehatan dan pendidikan berkualitas untuk keluarganya,” ungkap Asghar.
Ia berharap dukungan penuh masyarakat untuk menyukseskan upaya klub memenuhi standar fasilitas. Pasalnya, PT Mineral Trobos sebagai sponsor utama masih terus mendanai operasional klub meskipun tidak mendapatkan keuntungan finansial.
Asghar bilang, untuk musim ini, Malut United menargetkan bertahan di Liga 1, dengan target juara musim depan.(and)
Editor : Andi